Nama Kelompok :
1.
Silvina Ramadani (27212014)
2.
Siti Alimah (27212042)
3.
Vania Agatha (27212546)
4.
Wenny Eka Putri (27212673)
Kelas
: 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional (Softskill)
A.
Sejarah
Negara Hongaria
Republik Hongaria (bahasa Hongaria:
Magyarország) adalah sebuah negara terkurung daratan di Eropa tengah. Negara
ini terletak pada Basin Carpathia dan berbatasan dengan Austria di sebelah
barat, Slowakia di sebelah utara, Ukraina di sebelah timur, Rumania di sebelah
tenggara, Kroasia dan Serbia di sebelah selatan, Slovenia di sebelah barat
daya, dan Austria di barat. Dalam bahasa setempat, negara ini dikenal sebagai
Magyarország yang berarti daerah Magyar. Hongaria membentuk kumpulan Visegrád
bersama Polandia, Slowakia dan Republik Ceko. Kota terbesar dan ibukotanya
adalah Budapest. Hongaria juga termasuk anggota NATO, Uni Eropa, Organisasi
Kerjasama dan Perkembangan Ekonomi, dan Perjanjian Schengen. Bahasa resminya
adalah bahasa Hongaria, yang merupakan bahasa non-Indo-Eropa yang paling banyak
dituturkan di Eropa.
Setelah
masa pendudukan bangsa Celtic, Roman, Hun, Slavia, Gepid, dan Avar, kerajaan
Hongaria terbentuk pada akhir abad ke-9 oleh pangeran agung Hongaria bernama
Arpad. Cucunya, Santo Stephen I naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1000 M,
mengubahnya menjadi kerajaan Kristen. Kerajaan Hongaria bertahan hingga 946
tahun dan pada beberapa waktu menjadi pusat kebudayaan dunia Barat. Setelah
Perang Mohacs dan pendudukan oleh Kekhalifahan Ottoman (1541-1699), Hongaria menjadi
bagian dari Kekaisaran Habsburg, yang kemudian membentuk bagian dari Kekaisaran
Austro-Hongaria.
Batas
negara yang sekarang dipakai didasarkan pada Perjanjian Trianon (1920) setelah
Perang Dunia I. Negara ini kehilangan lebih dari 71% wilayah, 58% penduduk, dan
32% etnis Hongaria. Di pihak Poros (Axis Power), Hongaria juga mengalami
kerugian hebat pada Perang Dunia II. Selama empat dekade lebih masa
pemerintahan komunis (1947-1989), negara ini mendapat sorotan dari dunia luas
atas Revolusi 1956 dan pembukaan batas wilayahnya dengan Austria pada 1989,
yang sebelumnya ditutup dengan Tirai Besi, yang mempercepat runtuhnya Blok
Timur.
Pada
23 Oktober 1989, Hongaria kembali menjadi republik parlementer yang demokratis,
dan kini termasuk dalam negara-negara berkembang. Hongaris juga terkenal
sebagai tempat kunjungan wisata yang populer dengan menarik 10,2 juta
pengunjung dalam satu tahun (2011). Negara ini menjadi tumah bagi gua air panas
terbesar dan danau air panas terbesar kedua di dunia (Danau Héviz), danau
terbesar di Eropa Tengah (Danau Balaton), dan padang rumput alami terbesar di
Eropa (Hortobagy).
B.
Perekonomian Hongaria dalam Tingkat
Inflasi
Hiperinflasi,
dalam ilmu ekonomi adalah inflasi yang tidak terkendali, kondisi ketika
harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun drastis. Secara formal,
hiperinflasi terjadi jika tingkat inflasi lebih dari 50% dalam satu bulan.
Inflasi biasanya dilaporkan setahun sekali, namun dalam kondisi hiperinflasi,
tingkat inflasi dilaporkan dalam interval yang lebih singkat, biasanya satu
bulan sekali. Hiperinflasi biasanya muncul ketika adanya peningkatan persediaan
uang yang tidak diketahui atau perubahan sistem mata uang secara drastis.
Hiperinflasi biasanya dikaitkan dengan perang, despresi ekonomi, dan memanasnya
kondisi politik atau sosial suatu negara.
Hungaria mencatatkan diri sebagai
negara yang mengalami hiperinflasi terparah sepanjang sejarah yang terjadi pada
Agustus 1945 - Juli 1946. Inflasi ini merupakan inflasi terbesar pertama di
Hungaria. Tingkat inflasi harian di negara ini mencapai 207 % sehingga membuat
harga berubah dua kali lipat setiap 15 jam. Puncak inflasi di Hungaria terjadi
pada bulan Juli 1946 dengan tingkat inflasi 41,9 persen triliun.
Ekonomi Hungaria hancur oleh
Perang Dunia II.Karena status sebagai warzone, diperkirakan 40 % dari modal
saham Hungaria hancur dalam konflik.Sebelumnya, negara ini telah berutang besar
untuk memproduksi bahan bakar untuk mendukung upaya perang Jerman, tapi Jerman
tidak pernah mau utangnya dibayar dengan barang.
Ketika Hongaria menandatangani
perjanjian perdamaian dengan Sekutu pada 1945, ia diperintahkan untuk membayar
perbaikan besar Soviet, yang menyumbang 25% - 50 % dari anggaran Hungaria
selama episode hiperinflasi negara ini.
Mata uang pengő diperkenalkan di
Hungaria setelah Perang Dunia I. Namun karena kondisi negara yang masih belum
stabil, dan dimulainya Perang Dunia II, mata uang pengő kehilangan nilainya.
Pada tahun 1944, denominasi tertinggi di Hungaria adalah 1.000 pengo. Sedangkan
pada akhir tahun 1945, denominasinya adalah 10.000.000 Pengo. Denominasi
tertinggi terjadi pada pertengahan tahun 1946 yaitu sebesar
100.000.000.000.000.000.000 Pengo.
Banyak hal yang telah dilakukan
pemerintah Hungaria pada saat itu, seperti penarikan pajak, tapi
"nilai" pengő terus anjlok hingga puncaknya pada tanggal 31 Juli
1946. Pada tanggal 31 Juli 1946, mata uang pengő dari Hungaria memiliki nilai
tukar 460.000.000.000.000.000.000.000.000.000 pengő dengan 1 US Dollar pada
waktu itu.
Pada akhirnya, Hungaria
pada 1 Agustus 1946 mengeluarkan mata uang Forint, dengan nilai tukar 1 Forint
sama dengan 400.000.000.000.000.000.000.000.000.000 dan 1 USD sama dengan 11,74
Forint.
Ketika Pengo digantikan pada
Agustus 1946 oleh Forint, nilai total semua uang kertas yang beredar Hungaria
sebesar 1/1000 dari satu dolar AS. Ini adalah kejadian paling parah yang
dikenal. Inflasi tercatat memuncak pada 1,3 × 10 16 persen per bulan (harga dua
kali lipat setiap 15 jam). Dampak keseluruhan dari hiperinflasi pada 18 Agustus
1946, 4 × 10 29 (empat ratus quadriliard pada skala panjang yang
digunakan di Hongaria, empat ratus Octilion pada skala pendek) Pengo menjadi 1
Forint.
Kondisi perekonomian di Hungaria
dapat dikatakan membaik, terukti dari tingkat inflasi yang menurun. Dalam
rentang waktu tahun 1992 sampai dengan 2013, tingkat inflasi harian di Hungaria
yang terendah adalah 1,3 persen. Sedangkan tingkat inflasi tertinggi dalam
rentang waktu tersebut adalah 3,1 persen.
Berikut ini adalah pergerakan
laju inflasi di Hungaria pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013:
Nama Kelompok :
1.
Silvina Ramadani (27212014)
2.
Siti Alimah (27212042)
3.
Vania Agatha (27212546)
4.
Wenny Eka Putri (27212673)
Kelas
: 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional (Softskill)
A.
Sejarah
Negara Hongaria
Republik Hongaria (bahasa Hongaria:
Magyarország) adalah sebuah negara terkurung daratan di Eropa tengah. Negara
ini terletak pada Basin Carpathia dan berbatasan dengan Austria di sebelah
barat, Slowakia di sebelah utara, Ukraina di sebelah timur, Rumania di sebelah
tenggara, Kroasia dan Serbia di sebelah selatan, Slovenia di sebelah barat
daya, dan Austria di barat. Dalam bahasa setempat, negara ini dikenal sebagai
Magyarország yang berarti daerah Magyar. Hongaria membentuk kumpulan Visegrád
bersama Polandia, Slowakia dan Republik Ceko. Kota terbesar dan ibukotanya
adalah Budapest. Hongaria juga termasuk anggota NATO, Uni Eropa, Organisasi
Kerjasama dan Perkembangan Ekonomi, dan Perjanjian Schengen. Bahasa resminya
adalah bahasa Hongaria, yang merupakan bahasa non-Indo-Eropa yang paling banyak
dituturkan di Eropa.
Setelah
masa pendudukan bangsa Celtic, Roman, Hun, Slavia, Gepid, dan Avar, kerajaan
Hongaria terbentuk pada akhir abad ke-9 oleh pangeran agung Hongaria bernama
Arpad. Cucunya, Santo Stephen I naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1000 M,
mengubahnya menjadi kerajaan Kristen. Kerajaan Hongaria bertahan hingga 946
tahun dan pada beberapa waktu menjadi pusat kebudayaan dunia Barat. Setelah
Perang Mohacs dan pendudukan oleh Kekhalifahan Ottoman (1541-1699), Hongaria menjadi
bagian dari Kekaisaran Habsburg, yang kemudian membentuk bagian dari Kekaisaran
Austro-Hongaria.
Batas
negara yang sekarang dipakai didasarkan pada Perjanjian Trianon (1920) setelah
Perang Dunia I. Negara ini kehilangan lebih dari 71% wilayah, 58% penduduk, dan
32% etnis Hongaria. Di pihak Poros (Axis Power), Hongaria juga mengalami
kerugian hebat pada Perang Dunia II. Selama empat dekade lebih masa
pemerintahan komunis (1947-1989), negara ini mendapat sorotan dari dunia luas
atas Revolusi 1956 dan pembukaan batas wilayahnya dengan Austria pada 1989,
yang sebelumnya ditutup dengan Tirai Besi, yang mempercepat runtuhnya Blok
Timur.
Pada
23 Oktober 1989, Hongaria kembali menjadi republik parlementer yang demokratis,
dan kini termasuk dalam negara-negara berkembang. Hongaris juga terkenal
sebagai tempat kunjungan wisata yang populer dengan menarik 10,2 juta
pengunjung dalam satu tahun (2011). Negara ini menjadi tumah bagi gua air panas
terbesar dan danau air panas terbesar kedua di dunia (Danau Héviz), danau
terbesar di Eropa Tengah (Danau Balaton), dan padang rumput alami terbesar di
Eropa (Hortobagy).
B.
Perekonomian Hongaria dalam Tingkat
Inflasi
Hiperinflasi,
dalam ilmu ekonomi adalah inflasi yang tidak terkendali, kondisi ketika
harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun drastis. Secara formal,
hiperinflasi terjadi jika tingkat inflasi lebih dari 50% dalam satu bulan.
Inflasi biasanya dilaporkan setahun sekali, namun dalam kondisi hiperinflasi,
tingkat inflasi dilaporkan dalam interval yang lebih singkat, biasanya satu
bulan sekali. Hiperinflasi biasanya muncul ketika adanya peningkatan persediaan
uang yang tidak diketahui atau perubahan sistem mata uang secara drastis.
Hiperinflasi biasanya dikaitkan dengan perang, despresi ekonomi, dan memanasnya
kondisi politik atau sosial suatu negara.
Hungaria mencatatkan diri sebagai
negara yang mengalami hiperinflasi terparah sepanjang sejarah yang terjadi pada
Agustus 1945 - Juli 1946. Inflasi ini merupakan inflasi terbesar pertama di
Hungaria. Tingkat inflasi harian di negara ini mencapai 207 % sehingga membuat
harga berubah dua kali lipat setiap 15 jam. Puncak inflasi di Hungaria terjadi
pada bulan Juli 1946 dengan tingkat inflasi 41,9 persen triliun.
Ekonomi Hungaria hancur oleh
Perang Dunia II.Karena status sebagai warzone, diperkirakan 40 % dari modal
saham Hungaria hancur dalam konflik.Sebelumnya, negara ini telah berutang besar
untuk memproduksi bahan bakar untuk mendukung upaya perang Jerman, tapi Jerman
tidak pernah mau utangnya dibayar dengan barang.
Ketika Hongaria menandatangani
perjanjian perdamaian dengan Sekutu pada 1945, ia diperintahkan untuk membayar
perbaikan besar Soviet, yang menyumbang 25% - 50 % dari anggaran Hungaria
selama episode hiperinflasi negara ini.
Mata uang pengő diperkenalkan di
Hungaria setelah Perang Dunia I. Namun karena kondisi negara yang masih belum
stabil, dan dimulainya Perang Dunia II, mata uang pengő kehilangan nilainya.
Pada tahun 1944, denominasi tertinggi di Hungaria adalah 1.000 pengo. Sedangkan
pada akhir tahun 1945, denominasinya adalah 10.000.000 Pengo. Denominasi
tertinggi terjadi pada pertengahan tahun 1946 yaitu sebesar
100.000.000.000.000.000.000 Pengo.
Banyak hal yang telah dilakukan
pemerintah Hungaria pada saat itu, seperti penarikan pajak, tapi
"nilai" pengő terus anjlok hingga puncaknya pada tanggal 31 Juli
1946. Pada tanggal 31 Juli 1946, mata uang pengő dari Hungaria memiliki nilai
tukar 460.000.000.000.000.000.000.000.000.000 pengő dengan 1 US Dollar pada
waktu itu.
Pada akhirnya, Hungaria
pada 1 Agustus 1946 mengeluarkan mata uang Forint, dengan nilai tukar 1 Forint
sama dengan 400.000.000.000.000.000.000.000.000.000 dan 1 USD sama dengan 11,74
Forint.
Ketika Pengo digantikan pada
Agustus 1946 oleh Forint, nilai total semua uang kertas yang beredar Hungaria
sebesar 1/1000 dari satu dolar AS. Ini adalah kejadian paling parah yang
dikenal. Inflasi tercatat memuncak pada 1,3 × 10 16 persen per bulan (harga dua
kali lipat setiap 15 jam). Dampak keseluruhan dari hiperinflasi pada 18 Agustus
1946, 4 × 10 29 (empat ratus quadriliard pada skala panjang yang
digunakan di Hongaria, empat ratus Octilion pada skala pendek) Pengo menjadi 1
Forint.
Kondisi perekonomian di Hungaria
dapat dikatakan membaik, terukti dari tingkat inflasi yang menurun. Dalam
rentang waktu tahun 1992 sampai dengan 2013, tingkat inflasi harian di Hungaria
yang terendah adalah 1,3 persen. Sedangkan tingkat inflasi tertinggi dalam
rentang waktu tersebut adalah 3,1 persen.
Berikut ini adalah pergerakan
laju inflasi di Hungaria pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013:
Nama Kelompok :
1.
Silvina Ramadani (27212014)
2.
Siti Alimah (27212042)
3.
Vania Agatha (27212546)
4.
Wenny Eka Putri (27212673)
Kelas
: 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional (Softskill)
A.
Sejarah
Negara Hongaria
Republik Hongaria (bahasa Hongaria:
Magyarország) adalah sebuah negara terkurung daratan di Eropa tengah. Negara
ini terletak pada Basin Carpathia dan berbatasan dengan Austria di sebelah
barat, Slowakia di sebelah utara, Ukraina di sebelah timur, Rumania di sebelah
tenggara, Kroasia dan Serbia di sebelah selatan, Slovenia di sebelah barat
daya, dan Austria di barat. Dalam bahasa setempat, negara ini dikenal sebagai
Magyarország yang berarti daerah Magyar. Hongaria membentuk kumpulan Visegrád
bersama Polandia, Slowakia dan Republik Ceko. Kota terbesar dan ibukotanya
adalah Budapest. Hongaria juga termasuk anggota NATO, Uni Eropa, Organisasi
Kerjasama dan Perkembangan Ekonomi, dan Perjanjian Schengen. Bahasa resminya
adalah bahasa Hongaria, yang merupakan bahasa non-Indo-Eropa yang paling banyak
dituturkan di Eropa.
Setelah
masa pendudukan bangsa Celtic, Roman, Hun, Slavia, Gepid, dan Avar, kerajaan
Hongaria terbentuk pada akhir abad ke-9 oleh pangeran agung Hongaria bernama
Arpad. Cucunya, Santo Stephen I naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1000 M,
mengubahnya menjadi kerajaan Kristen. Kerajaan Hongaria bertahan hingga 946
tahun dan pada beberapa waktu menjadi pusat kebudayaan dunia Barat. Setelah
Perang Mohacs dan pendudukan oleh Kekhalifahan Ottoman (1541-1699), Hongaria menjadi
bagian dari Kekaisaran Habsburg, yang kemudian membentuk bagian dari Kekaisaran
Austro-Hongaria.
Batas
negara yang sekarang dipakai didasarkan pada Perjanjian Trianon (1920) setelah
Perang Dunia I. Negara ini kehilangan lebih dari 71% wilayah, 58% penduduk, dan
32% etnis Hongaria. Di pihak Poros (Axis Power), Hongaria juga mengalami
kerugian hebat pada Perang Dunia II. Selama empat dekade lebih masa
pemerintahan komunis (1947-1989), negara ini mendapat sorotan dari dunia luas
atas Revolusi 1956 dan pembukaan batas wilayahnya dengan Austria pada 1989,
yang sebelumnya ditutup dengan Tirai Besi, yang mempercepat runtuhnya Blok
Timur.
Pada
23 Oktober 1989, Hongaria kembali menjadi republik parlementer yang demokratis,
dan kini termasuk dalam negara-negara berkembang. Hongaris juga terkenal
sebagai tempat kunjungan wisata yang populer dengan menarik 10,2 juta
pengunjung dalam satu tahun (2011). Negara ini menjadi tumah bagi gua air panas
terbesar dan danau air panas terbesar kedua di dunia (Danau Héviz), danau
terbesar di Eropa Tengah (Danau Balaton), dan padang rumput alami terbesar di
Eropa (Hortobagy).
B.
Perekonomian Hongaria dalam Tingkat
Inflasi
Hiperinflasi,
dalam ilmu ekonomi adalah inflasi yang tidak terkendali, kondisi ketika
harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun drastis. Secara formal,
hiperinflasi terjadi jika tingkat inflasi lebih dari 50% dalam satu bulan.
Inflasi biasanya dilaporkan setahun sekali, namun dalam kondisi hiperinflasi,
tingkat inflasi dilaporkan dalam interval yang lebih singkat, biasanya satu
bulan sekali. Hiperinflasi biasanya muncul ketika adanya peningkatan persediaan
uang yang tidak diketahui atau perubahan sistem mata uang secara drastis.
Hiperinflasi biasanya dikaitkan dengan perang, despresi ekonomi, dan memanasnya
kondisi politik atau sosial suatu negara.
Hungaria mencatatkan diri sebagai
negara yang mengalami hiperinflasi terparah sepanjang sejarah yang terjadi pada
Agustus 1945 - Juli 1946. Inflasi ini merupakan inflasi terbesar pertama di
Hungaria. Tingkat inflasi harian di negara ini mencapai 207 % sehingga membuat
harga berubah dua kali lipat setiap 15 jam. Puncak inflasi di Hungaria terjadi
pada bulan Juli 1946 dengan tingkat inflasi 41,9 persen triliun.
Ekonomi Hungaria hancur oleh
Perang Dunia II.Karena status sebagai warzone, diperkirakan 40 % dari modal
saham Hungaria hancur dalam konflik.Sebelumnya, negara ini telah berutang besar
untuk memproduksi bahan bakar untuk mendukung upaya perang Jerman, tapi Jerman
tidak pernah mau utangnya dibayar dengan barang.
Ketika Hongaria menandatangani
perjanjian perdamaian dengan Sekutu pada 1945, ia diperintahkan untuk membayar
perbaikan besar Soviet, yang menyumbang 25% - 50 % dari anggaran Hungaria
selama episode hiperinflasi negara ini.
Mata uang pengő diperkenalkan di
Hungaria setelah Perang Dunia I. Namun karena kondisi negara yang masih belum
stabil, dan dimulainya Perang Dunia II, mata uang pengő kehilangan nilainya.
Pada tahun 1944, denominasi tertinggi di Hungaria adalah 1.000 pengo. Sedangkan
pada akhir tahun 1945, denominasinya adalah 10.000.000 Pengo. Denominasi
tertinggi terjadi pada pertengahan tahun 1946 yaitu sebesar
100.000.000.000.000.000.000 Pengo.
Banyak hal yang telah dilakukan
pemerintah Hungaria pada saat itu, seperti penarikan pajak, tapi
"nilai" pengő terus anjlok hingga puncaknya pada tanggal 31 Juli
1946. Pada tanggal 31 Juli 1946, mata uang pengő dari Hungaria memiliki nilai
tukar 460.000.000.000.000.000.000.000.000.000 pengő dengan 1 US Dollar pada
waktu itu.
Pada akhirnya, Hungaria
pada 1 Agustus 1946 mengeluarkan mata uang Forint, dengan nilai tukar 1 Forint
sama dengan 400.000.000.000.000.000.000.000.000.000 dan 1 USD sama dengan 11,74
Forint.
Ketika Pengo digantikan pada
Agustus 1946 oleh Forint, nilai total semua uang kertas yang beredar Hungaria
sebesar 1/1000 dari satu dolar AS. Ini adalah kejadian paling parah yang
dikenal. Inflasi tercatat memuncak pada 1,3 × 10 16 persen per bulan (harga dua
kali lipat setiap 15 jam). Dampak keseluruhan dari hiperinflasi pada 18 Agustus
1946, 4 × 10 29 (empat ratus quadriliard pada skala panjang yang
digunakan di Hongaria, empat ratus Octilion pada skala pendek) Pengo menjadi 1
Forint.
Kondisi perekonomian di Hungaria
dapat dikatakan membaik, terukti dari tingkat inflasi yang menurun. Dalam
rentang waktu tahun 1992 sampai dengan 2013, tingkat inflasi harian di Hungaria
yang terendah adalah 1,3 persen. Sedangkan tingkat inflasi tertinggi dalam
rentang waktu tersebut adalah 3,1 persen.
Berikut ini adalah pergerakan
laju inflasi di Hungaria pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar