Kamis, 08 Desember 2016

PPH21

Budi pada tahun 2016 bekerja pada PT Jaya Abadi dengan memperoleh gaji  Rp 3.750.000,00  dan membayar uang pensiun sebesar Rp 100.000,00 setiap bulannya. Budi sudah kawin tetapi belum mempunyai anak. Pada bulan Januari penghasilan Budi hanya dari gaji. Bagaimanakah penghitungan PPh Pasal 21 untuk Bulan Januari 2016?

JAWAB

1.  Gaji Sebulan                                                                                      Rp   6.000.000
2.  Pengurang
     - Biaya Jabatan   = 5% x Rp 6.000.000      = 300.000
                                                                                                              Rp      300.000        

3.  Penghasilan Netto Sebulan                                                                 Rp   5.700.000
4.  Penghasilan Netto Setahun
      Rp 5.700.000  x  12                                                                         Rp  68.400.000
5.  PTKP (K/1)
      - WP                      Rp 54.000.000
      - Kawin                 Rp   4.500.000
      - Anak 1                Rp   4.500.000
                                                                                                               Rp  63.000.000
6.  Penghasilan Kena Pajak Setahun                                                         Rp   5.400.000                       
7.  PPh Pasal 21 terutang Setahun
      - 5%  x  Rp 5.400.000                                                                      Rp      270.000
8.  PPh Pasal 21 Bulan Januari  = 270.000/12                                         Rp        22.500





Rabu, 22 Juni 2016

PENGANGGURAN

Nama Kelompok :
            1. Silvina Ramadani  (27212014)
            2. Siti Alimah             (27212042)
            3. Vania Agatha        (27212546)
            4. Wenny Eka Putri   (27212673)

ARTIKEL PENGANGGURAN

PENGANGGURAN.

            Pengangguran merupakan istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian,karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang,sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
            Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. 

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran dari faktor pribadi :
1.      Faktor kemalasan 
2.      Faktor cacat atau umur
3.      Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan

Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya:
a.       Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan
b.      Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat
c.       Pengembangan sektor ekonomi
d.      Banyaknya tenaga kerja wanita

CARA MENANGANI PENGANGGURAN
a.       Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Moral
Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan memindahkan industry (padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah pengangguran parah. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi msalah pengangguran structural.
b.      Pengelolaan Permintaan Masyarakat
Pemerintah dapat mengurangi pengangguran siklikal melalui manajemen yang mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia dalam jumlah yang melimpah.
c.       Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja.
Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan system informasi yang memudahkan orang mencari pekerjaan yang cocok. System seperti itu antara lain dapat berupa pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa. Bias juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.
d.      Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi baik digunakan untuk mengatasi pengangguran friksional. Dalam situasi normal, pengangguran friksional tidak mengganggu karena sifatnya hanya sementara. Tingginya tingkat perpindahan kerja justru menggerakan perusahaan untuk meningkatkan diri (karir dan gaji) tanpa harus berpindah ke perusahaan lain.
Menurut Keynes, pengangguran yang disengaja terjadi bila orang lebih suka menganggur daripada harus bekerja dengan upah rendah. Di sejumlah Negara, pemerintah menyediakan tunjangan/santunan bagi para penganggur. Bila upah kerja rendah maka orang lebih suka menganggur dengan mendapatkan santunan penganggur. Untuk mengatasi pengangguran jenis ini diperlukan adanya dorongan-dorongan (penyuluhan) untuk giat bekerja. Pengangguran tidak disengaja, sebaliknya, terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang berlaku tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Dalam jangka panjang masalah tersebut dapat diatasi dengan pertumbuhan ekonomi.
e.       Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di Negara kita, mengingat sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.
f.       Wiraswasta
Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta yang berhasil.


CONTOH PENGANGGURAN YANG ADA DISEKITAR.

Pengangguran Musiman.
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur.
Contohnya : seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian atau pedangang buah rambutan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2015 mencapai 6,18 persen atau meningkat dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar 5,94 persen.
"Dalam setahun terakhir, tingkat pengangguran terbuka meningkat dan jumlah penganggur bertambah sebanyak 320 ribu jiwa," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Dengan demikian, pada periode Agustus 2015 jumlah pengangguran terbuka mencapai 7,56 juta orang atau lebih tinggi dibandingkan jumlah pengangguran terbuka pada periode Agustus 2014 yang tercatat 7,24 juta orang.
Suhariyanto mengatakan dua alasan yang menjadi penyebab peningkatan tingkat pengangguran terbuka dalam setahun terakhir adalah adanya pemutusan hubungan kerja serta daya serap yang menurun karena peningkatan jumlah angkatan kerja.
"Kebanyakan industri yang mengalami PHK (pemutusan hubungan kerja), yang tergantung dengan impor. Karena terjadi penghematan ongkos produksi, akibat nilai tukar naik, maka ada pengurangan tenaga kerja. Upaya untuk menjaga, dengan menurunkan harga energi sudah bagus," ujarnya.
Berdasarkan klasifikasi pendidikan, maka tingkat pengangguran terbuka tertinggi dialami para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yaitu hingga 12,65 persen, diikuti Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32 persen.
"Sekolah kejuruan ini lulusannya adalah spesialis. Ketika lapangan pekerjaan sesuai dengan keahliannya tidak ada, maka dia sulit untuk mencari kerja ke sektor lain, karena memang lulusannya tidak fleksibel," kata Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Razali Ritonga.
Secara keseluruhan, BPS mencatat jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 mencapai 122,4 juta orang atau meningkat 510 ribu dibandingkan periode Agustus 2014 yang tercatat sebanyak 121,87 juta orang.
Jumlah penduduk bekerja juga tercatat adanya peningkatan pada Agustus 2015 yaitu sebesar 114,8 juta orang atau bertambah 190 ribu orang dibandingkan keadaan Agustus 2014 yang mencapai 114,63 juta orang.
Struktur lapangan pekerjaan hingga Agustus 2015 tidak mengalami perubahan, yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor jasa kemasyarakatan dan sektor industri. Empat sektor tersebut menjadi penyumbang tenaga kerja terbanyak di Indonesia.
Bila dibandingkan pada Agustus 2014, maka peningkatan penduduk bekerja terjadi pada sektor konstruksi 930 ribu orang (12,77 persen), sektor perdagangan 850 ribu orang (3,42 persen) dan sektor keuangan 240 ribu orang (7,92 persen).
"Sementara, berdasarkan status pekerjaan, pada Agustus 2015, sebanyak 48,5 juta orang atau 42,24 persen bekerja pada kegiatan formal dan 66,3 juta orang atau 57,76 persen bekerja pada kegiatan formal," kata Razali.

Sumber :


Selasa, 17 Mei 2016

TINGKAT INFLASI NEGARA HONGARIA



Nama Kelompok :
            1. Silvina Ramadani  (27212014)
            2. Siti Alimah             (27212042)
            3. Vania Agatha        (27212546)
            4. Wenny Eka Putri   (27212673)
Kelas               : 4EB22
Mata Kuliah  : Akuntansi Internasional (Softskill)

A.    Sejarah Negara Hongaria
            Republik Hongaria (bahasa Hongaria: Magyarország) adalah sebuah negara terkurung daratan di Eropa tengah. Negara ini terletak pada Basin Carpathia dan berbatasan dengan Austria di sebelah barat, Slowakia di sebelah utara, Ukraina di sebelah timur, Rumania di sebelah tenggara, Kroasia dan Serbia di sebelah selatan, Slovenia di sebelah barat daya, dan Austria di barat. Dalam bahasa setempat, negara ini dikenal sebagai Magyarország yang berarti daerah Magyar. Hongaria membentuk kumpulan Visegrád bersama Polandia, Slowakia dan Republik Ceko. Kota terbesar dan ibukotanya adalah Budapest. Hongaria juga termasuk anggota NATO, Uni Eropa, Organisasi Kerjasama dan Perkembangan Ekonomi, dan Perjanjian Schengen. Bahasa resminya adalah bahasa Hongaria, yang merupakan bahasa non-Indo-Eropa yang paling banyak dituturkan di Eropa.
            Setelah masa pendudukan bangsa Celtic, Roman, Hun, Slavia, Gepid, dan Avar, kerajaan Hongaria terbentuk pada akhir abad ke-9 oleh pangeran agung Hongaria bernama Arpad. Cucunya, Santo Stephen I naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1000 M, mengubahnya menjadi kerajaan Kristen. Kerajaan Hongaria bertahan hingga 946 tahun dan pada beberapa waktu menjadi pusat kebudayaan dunia Barat. Setelah Perang Mohacs dan pendudukan oleh Kekhalifahan Ottoman (1541-1699), Hongaria menjadi bagian dari Kekaisaran Habsburg, yang kemudian membentuk bagian dari Kekaisaran Austro-Hongaria.
            Batas negara yang sekarang dipakai didasarkan pada Perjanjian Trianon (1920) setelah Perang Dunia I. Negara ini kehilangan lebih dari 71% wilayah, 58% penduduk, dan 32% etnis Hongaria. Di pihak Poros (Axis Power), Hongaria juga mengalami kerugian hebat pada Perang Dunia II. Selama empat dekade lebih masa pemerintahan komunis (1947-1989), negara ini mendapat sorotan dari dunia luas atas Revolusi 1956 dan pembukaan batas wilayahnya dengan Austria pada 1989, yang sebelumnya ditutup dengan Tirai Besi, yang mempercepat runtuhnya Blok Timur.
            Pada 23 Oktober 1989, Hongaria kembali menjadi republik parlementer yang demokratis, dan kini termasuk dalam negara-negara berkembang. Hongaris juga terkenal sebagai tempat kunjungan wisata yang populer dengan menarik 10,2 juta pengunjung dalam satu tahun (2011). Negara ini menjadi tumah bagi gua air panas terbesar dan danau air panas terbesar kedua di dunia (Danau Héviz), danau terbesar di Eropa Tengah (Danau Balaton), dan padang rumput alami terbesar di Eropa (Hortobagy).

B.     Perekonomian Hongaria dalam Tingkat Inflasi
            Hiperinflasi, dalam ilmu ekonomi adalah inflasi yang tidak terkendali, kondisi ketika harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun drastis. Secara formal, hiperinflasi terjadi jika tingkat inflasi lebih dari 50% dalam satu bulan. Inflasi biasanya dilaporkan setahun sekali, namun dalam kondisi hiperinflasi, tingkat inflasi dilaporkan dalam interval yang lebih singkat, biasanya satu bulan sekali. Hiperinflasi biasanya muncul ketika adanya peningkatan persediaan uang yang tidak diketahui atau perubahan sistem mata uang secara drastis. Hiperinflasi biasanya dikaitkan dengan perang, despresi ekonomi, dan memanasnya kondisi politik atau sosial suatu negara.
               Hungaria mencatatkan diri sebagai negara yang mengalami hiperinflasi terparah sepanjang sejarah yang terjadi pada Agustus 1945 - Juli 1946. Inflasi ini merupakan inflasi terbesar pertama di Hungaria. Tingkat inflasi harian di negara ini mencapai 207 % sehingga membuat harga berubah dua kali lipat setiap 15 jam. Puncak inflasi di Hungaria terjadi pada bulan Juli 1946 dengan tingkat inflasi  41,9 persen triliun.
               Ekonomi Hungaria hancur oleh Perang Dunia II.Karena status sebagai warzone, diperkirakan 40 % dari modal saham Hungaria hancur dalam konflik.Sebelumnya, negara ini telah berutang besar untuk memproduksi bahan bakar untuk mendukung upaya perang Jerman, tapi Jerman tidak pernah mau utangnya dibayar dengan barang.
               Ketika Hongaria menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sekutu pada 1945, ia diperintahkan untuk membayar perbaikan besar Soviet, yang menyumbang 25% - 50 % dari anggaran Hungaria selama episode hiperinflasi negara ini.
               Mata uang pengő diperkenalkan di Hungaria setelah Perang Dunia I. Namun karena kondisi negara yang masih belum stabil, dan dimulainya Perang Dunia II, mata uang pengő kehilangan nilainya. Pada tahun 1944, denominasi tertinggi di Hungaria adalah 1.000 pengo. Sedangkan pada akhir tahun 1945, denominasinya adalah 10.000.000 Pengo. Denominasi tertinggi terjadi pada pertengahan tahun 1946 yaitu sebesar 100.000.000.000.000.000.000 Pengo.
               Banyak hal yang telah dilakukan pemerintah Hungaria pada saat itu, seperti penarikan pajak, tapi "nilai" pengő terus anjlok hingga puncaknya pada tanggal 31 Juli 1946. Pada tanggal 31 Juli 1946, mata uang pengő dari Hungaria memiliki nilai tukar 460.000.000.000.000.000.000.000.000.000 pengő dengan 1 US Dollar pada waktu itu.
               Pada akhirnya, Hungaria  pada 1 Agustus 1946 mengeluarkan mata uang Forint, dengan nilai tukar 1 Forint sama dengan 400.000.000.000.000.000.000.000.000.000 dan 1 USD sama dengan 11,74 Forint.

               Ketika Pengo digantikan pada Agustus 1946 oleh Forint, nilai total semua uang kertas yang beredar Hungaria sebesar 1/1000 dari satu dolar AS. Ini adalah kejadian paling parah yang dikenal. Inflasi tercatat memuncak pada 1,3 × 10 16 persen per bulan (harga dua kali lipat setiap 15 jam). Dampak keseluruhan dari hiperinflasi pada 18 Agustus 1946, 4 × 10 29 (empat ratus  quadriliard pada skala panjang yang digunakan di Hongaria, empat ratus Octilion pada skala pendek) Pengo menjadi 1 Forint.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLvtfFCz9B6qkFlMpxKz3Do40Z8RMCoiFBem6SgOQAmf5Doahaeb1VO7oF3sL5sA3WEdKzIIddvMtQPoJ-kM26akRjSF2wsMbOE-SrlnEmNGY98x-6JaN3HzaID3oGLBV9-gxb3qBA5vWk/s320/Untitled.png
               Kondisi perekonomian di Hungaria dapat dikatakan membaik, terukti dari tingkat inflasi yang menurun. Dalam rentang waktu tahun 1992 sampai dengan 2013, tingkat inflasi harian di Hungaria yang terendah adalah 1,3 persen. Sedangkan tingkat inflasi tertinggi dalam rentang waktu tersebut adalah 3,1 persen.  
               Berikut ini adalah pergerakan laju inflasi di Hungaria pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJbejUAGnnfO2j2h3HWHNamCJF6FZUHWT8OpsAIOjFBr41FfuNcIZRLaMsarLFGPj_zQYn_39jmoKlAime-Iu8kLHYh5VLBH-KdZGtao4jAqOQfhss6v4B4-eA-ydNHi3bfEpV8JS8Xj8/s1600/nita+gambar.png



Nama Kelompok :
            1. Silvina Ramadani  (27212014)
            2. Siti Alimah             (27212042)
            3. Vania Agatha        (27212546)
            4. Wenny Eka Putri   (27212673)
Kelas               : 4EB22
Mata Kuliah  : Akuntansi Internasional (Softskill)

A.    Sejarah Negara Hongaria
            Republik Hongaria (bahasa Hongaria: Magyarország) adalah sebuah negara terkurung daratan di Eropa tengah. Negara ini terletak pada Basin Carpathia dan berbatasan dengan Austria di sebelah barat, Slowakia di sebelah utara, Ukraina di sebelah timur, Rumania di sebelah tenggara, Kroasia dan Serbia di sebelah selatan, Slovenia di sebelah barat daya, dan Austria di barat. Dalam bahasa setempat, negara ini dikenal sebagai Magyarország yang berarti daerah Magyar. Hongaria membentuk kumpulan Visegrád bersama Polandia, Slowakia dan Republik Ceko. Kota terbesar dan ibukotanya adalah Budapest. Hongaria juga termasuk anggota NATO, Uni Eropa, Organisasi Kerjasama dan Perkembangan Ekonomi, dan Perjanjian Schengen. Bahasa resminya adalah bahasa Hongaria, yang merupakan bahasa non-Indo-Eropa yang paling banyak dituturkan di Eropa.
            Setelah masa pendudukan bangsa Celtic, Roman, Hun, Slavia, Gepid, dan Avar, kerajaan Hongaria terbentuk pada akhir abad ke-9 oleh pangeran agung Hongaria bernama Arpad. Cucunya, Santo Stephen I naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1000 M, mengubahnya menjadi kerajaan Kristen. Kerajaan Hongaria bertahan hingga 946 tahun dan pada beberapa waktu menjadi pusat kebudayaan dunia Barat. Setelah Perang Mohacs dan pendudukan oleh Kekhalifahan Ottoman (1541-1699), Hongaria menjadi bagian dari Kekaisaran Habsburg, yang kemudian membentuk bagian dari Kekaisaran Austro-Hongaria.
            Batas negara yang sekarang dipakai didasarkan pada Perjanjian Trianon (1920) setelah Perang Dunia I. Negara ini kehilangan lebih dari 71% wilayah, 58% penduduk, dan 32% etnis Hongaria. Di pihak Poros (Axis Power), Hongaria juga mengalami kerugian hebat pada Perang Dunia II. Selama empat dekade lebih masa pemerintahan komunis (1947-1989), negara ini mendapat sorotan dari dunia luas atas Revolusi 1956 dan pembukaan batas wilayahnya dengan Austria pada 1989, yang sebelumnya ditutup dengan Tirai Besi, yang mempercepat runtuhnya Blok Timur.
            Pada 23 Oktober 1989, Hongaria kembali menjadi republik parlementer yang demokratis, dan kini termasuk dalam negara-negara berkembang. Hongaris juga terkenal sebagai tempat kunjungan wisata yang populer dengan menarik 10,2 juta pengunjung dalam satu tahun (2011). Negara ini menjadi tumah bagi gua air panas terbesar dan danau air panas terbesar kedua di dunia (Danau Héviz), danau terbesar di Eropa Tengah (Danau Balaton), dan padang rumput alami terbesar di Eropa (Hortobagy).

B.     Perekonomian Hongaria dalam Tingkat Inflasi
            Hiperinflasi, dalam ilmu ekonomi adalah inflasi yang tidak terkendali, kondisi ketika harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun drastis. Secara formal, hiperinflasi terjadi jika tingkat inflasi lebih dari 50% dalam satu bulan. Inflasi biasanya dilaporkan setahun sekali, namun dalam kondisi hiperinflasi, tingkat inflasi dilaporkan dalam interval yang lebih singkat, biasanya satu bulan sekali. Hiperinflasi biasanya muncul ketika adanya peningkatan persediaan uang yang tidak diketahui atau perubahan sistem mata uang secara drastis. Hiperinflasi biasanya dikaitkan dengan perang, despresi ekonomi, dan memanasnya kondisi politik atau sosial suatu negara.
               Hungaria mencatatkan diri sebagai negara yang mengalami hiperinflasi terparah sepanjang sejarah yang terjadi pada Agustus 1945 - Juli 1946. Inflasi ini merupakan inflasi terbesar pertama di Hungaria. Tingkat inflasi harian di negara ini mencapai 207 % sehingga membuat harga berubah dua kali lipat setiap 15 jam. Puncak inflasi di Hungaria terjadi pada bulan Juli 1946 dengan tingkat inflasi  41,9 persen triliun.
               Ekonomi Hungaria hancur oleh Perang Dunia II.Karena status sebagai warzone, diperkirakan 40 % dari modal saham Hungaria hancur dalam konflik.Sebelumnya, negara ini telah berutang besar untuk memproduksi bahan bakar untuk mendukung upaya perang Jerman, tapi Jerman tidak pernah mau utangnya dibayar dengan barang.
               Ketika Hongaria menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sekutu pada 1945, ia diperintahkan untuk membayar perbaikan besar Soviet, yang menyumbang 25% - 50 % dari anggaran Hungaria selama episode hiperinflasi negara ini.
               Mata uang pengő diperkenalkan di Hungaria setelah Perang Dunia I. Namun karena kondisi negara yang masih belum stabil, dan dimulainya Perang Dunia II, mata uang pengő kehilangan nilainya. Pada tahun 1944, denominasi tertinggi di Hungaria adalah 1.000 pengo. Sedangkan pada akhir tahun 1945, denominasinya adalah 10.000.000 Pengo. Denominasi tertinggi terjadi pada pertengahan tahun 1946 yaitu sebesar 100.000.000.000.000.000.000 Pengo.
               Banyak hal yang telah dilakukan pemerintah Hungaria pada saat itu, seperti penarikan pajak, tapi "nilai" pengő terus anjlok hingga puncaknya pada tanggal 31 Juli 1946. Pada tanggal 31 Juli 1946, mata uang pengő dari Hungaria memiliki nilai tukar 460.000.000.000.000.000.000.000.000.000 pengő dengan 1 US Dollar pada waktu itu.
               Pada akhirnya, Hungaria  pada 1 Agustus 1946 mengeluarkan mata uang Forint, dengan nilai tukar 1 Forint sama dengan 400.000.000.000.000.000.000.000.000.000 dan 1 USD sama dengan 11,74 Forint.

               Ketika Pengo digantikan pada Agustus 1946 oleh Forint, nilai total semua uang kertas yang beredar Hungaria sebesar 1/1000 dari satu dolar AS. Ini adalah kejadian paling parah yang dikenal. Inflasi tercatat memuncak pada 1,3 × 10 16 persen per bulan (harga dua kali lipat setiap 15 jam). Dampak keseluruhan dari hiperinflasi pada 18 Agustus 1946, 4 × 10 29 (empat ratus  quadriliard pada skala panjang yang digunakan di Hongaria, empat ratus Octilion pada skala pendek) Pengo menjadi 1 Forint.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLvtfFCz9B6qkFlMpxKz3Do40Z8RMCoiFBem6SgOQAmf5Doahaeb1VO7oF3sL5sA3WEdKzIIddvMtQPoJ-kM26akRjSF2wsMbOE-SrlnEmNGY98x-6JaN3HzaID3oGLBV9-gxb3qBA5vWk/s320/Untitled.png
               Kondisi perekonomian di Hungaria dapat dikatakan membaik, terukti dari tingkat inflasi yang menurun. Dalam rentang waktu tahun 1992 sampai dengan 2013, tingkat inflasi harian di Hungaria yang terendah adalah 1,3 persen. Sedangkan tingkat inflasi tertinggi dalam rentang waktu tersebut adalah 3,1 persen.  
               Berikut ini adalah pergerakan laju inflasi di Hungaria pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJbejUAGnnfO2j2h3HWHNamCJF6FZUHWT8OpsAIOjFBr41FfuNcIZRLaMsarLFGPj_zQYn_39jmoKlAime-Iu8kLHYh5VLBH-KdZGtao4jAqOQfhss6v4B4-eA-ydNHi3bfEpV8JS8Xj8/s1600/nita+gambar.png



Nama Kelompok :
            1. Silvina Ramadani  (27212014)
            2. Siti Alimah             (27212042)
            3. Vania Agatha        (27212546)
            4. Wenny Eka Putri   (27212673)
Kelas               : 4EB22
Mata Kuliah  : Akuntansi Internasional (Softskill)

A.    Sejarah Negara Hongaria
            Republik Hongaria (bahasa Hongaria: Magyarország) adalah sebuah negara terkurung daratan di Eropa tengah. Negara ini terletak pada Basin Carpathia dan berbatasan dengan Austria di sebelah barat, Slowakia di sebelah utara, Ukraina di sebelah timur, Rumania di sebelah tenggara, Kroasia dan Serbia di sebelah selatan, Slovenia di sebelah barat daya, dan Austria di barat. Dalam bahasa setempat, negara ini dikenal sebagai Magyarország yang berarti daerah Magyar. Hongaria membentuk kumpulan Visegrád bersama Polandia, Slowakia dan Republik Ceko. Kota terbesar dan ibukotanya adalah Budapest. Hongaria juga termasuk anggota NATO, Uni Eropa, Organisasi Kerjasama dan Perkembangan Ekonomi, dan Perjanjian Schengen. Bahasa resminya adalah bahasa Hongaria, yang merupakan bahasa non-Indo-Eropa yang paling banyak dituturkan di Eropa.
            Setelah masa pendudukan bangsa Celtic, Roman, Hun, Slavia, Gepid, dan Avar, kerajaan Hongaria terbentuk pada akhir abad ke-9 oleh pangeran agung Hongaria bernama Arpad. Cucunya, Santo Stephen I naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1000 M, mengubahnya menjadi kerajaan Kristen. Kerajaan Hongaria bertahan hingga 946 tahun dan pada beberapa waktu menjadi pusat kebudayaan dunia Barat. Setelah Perang Mohacs dan pendudukan oleh Kekhalifahan Ottoman (1541-1699), Hongaria menjadi bagian dari Kekaisaran Habsburg, yang kemudian membentuk bagian dari Kekaisaran Austro-Hongaria.
            Batas negara yang sekarang dipakai didasarkan pada Perjanjian Trianon (1920) setelah Perang Dunia I. Negara ini kehilangan lebih dari 71% wilayah, 58% penduduk, dan 32% etnis Hongaria. Di pihak Poros (Axis Power), Hongaria juga mengalami kerugian hebat pada Perang Dunia II. Selama empat dekade lebih masa pemerintahan komunis (1947-1989), negara ini mendapat sorotan dari dunia luas atas Revolusi 1956 dan pembukaan batas wilayahnya dengan Austria pada 1989, yang sebelumnya ditutup dengan Tirai Besi, yang mempercepat runtuhnya Blok Timur.
            Pada 23 Oktober 1989, Hongaria kembali menjadi republik parlementer yang demokratis, dan kini termasuk dalam negara-negara berkembang. Hongaris juga terkenal sebagai tempat kunjungan wisata yang populer dengan menarik 10,2 juta pengunjung dalam satu tahun (2011). Negara ini menjadi tumah bagi gua air panas terbesar dan danau air panas terbesar kedua di dunia (Danau Héviz), danau terbesar di Eropa Tengah (Danau Balaton), dan padang rumput alami terbesar di Eropa (Hortobagy).

B.     Perekonomian Hongaria dalam Tingkat Inflasi
            Hiperinflasi, dalam ilmu ekonomi adalah inflasi yang tidak terkendali, kondisi ketika harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun drastis. Secara formal, hiperinflasi terjadi jika tingkat inflasi lebih dari 50% dalam satu bulan. Inflasi biasanya dilaporkan setahun sekali, namun dalam kondisi hiperinflasi, tingkat inflasi dilaporkan dalam interval yang lebih singkat, biasanya satu bulan sekali. Hiperinflasi biasanya muncul ketika adanya peningkatan persediaan uang yang tidak diketahui atau perubahan sistem mata uang secara drastis. Hiperinflasi biasanya dikaitkan dengan perang, despresi ekonomi, dan memanasnya kondisi politik atau sosial suatu negara.
               Hungaria mencatatkan diri sebagai negara yang mengalami hiperinflasi terparah sepanjang sejarah yang terjadi pada Agustus 1945 - Juli 1946. Inflasi ini merupakan inflasi terbesar pertama di Hungaria. Tingkat inflasi harian di negara ini mencapai 207 % sehingga membuat harga berubah dua kali lipat setiap 15 jam. Puncak inflasi di Hungaria terjadi pada bulan Juli 1946 dengan tingkat inflasi  41,9 persen triliun.
               Ekonomi Hungaria hancur oleh Perang Dunia II.Karena status sebagai warzone, diperkirakan 40 % dari modal saham Hungaria hancur dalam konflik.Sebelumnya, negara ini telah berutang besar untuk memproduksi bahan bakar untuk mendukung upaya perang Jerman, tapi Jerman tidak pernah mau utangnya dibayar dengan barang.
               Ketika Hongaria menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sekutu pada 1945, ia diperintahkan untuk membayar perbaikan besar Soviet, yang menyumbang 25% - 50 % dari anggaran Hungaria selama episode hiperinflasi negara ini.
               Mata uang pengő diperkenalkan di Hungaria setelah Perang Dunia I. Namun karena kondisi negara yang masih belum stabil, dan dimulainya Perang Dunia II, mata uang pengő kehilangan nilainya. Pada tahun 1944, denominasi tertinggi di Hungaria adalah 1.000 pengo. Sedangkan pada akhir tahun 1945, denominasinya adalah 10.000.000 Pengo. Denominasi tertinggi terjadi pada pertengahan tahun 1946 yaitu sebesar 100.000.000.000.000.000.000 Pengo.
               Banyak hal yang telah dilakukan pemerintah Hungaria pada saat itu, seperti penarikan pajak, tapi "nilai" pengő terus anjlok hingga puncaknya pada tanggal 31 Juli 1946. Pada tanggal 31 Juli 1946, mata uang pengő dari Hungaria memiliki nilai tukar 460.000.000.000.000.000.000.000.000.000 pengő dengan 1 US Dollar pada waktu itu.
               Pada akhirnya, Hungaria  pada 1 Agustus 1946 mengeluarkan mata uang Forint, dengan nilai tukar 1 Forint sama dengan 400.000.000.000.000.000.000.000.000.000 dan 1 USD sama dengan 11,74 Forint.

               Ketika Pengo digantikan pada Agustus 1946 oleh Forint, nilai total semua uang kertas yang beredar Hungaria sebesar 1/1000 dari satu dolar AS. Ini adalah kejadian paling parah yang dikenal. Inflasi tercatat memuncak pada 1,3 × 10 16 persen per bulan (harga dua kali lipat setiap 15 jam). Dampak keseluruhan dari hiperinflasi pada 18 Agustus 1946, 4 × 10 29 (empat ratus  quadriliard pada skala panjang yang digunakan di Hongaria, empat ratus Octilion pada skala pendek) Pengo menjadi 1 Forint.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLvtfFCz9B6qkFlMpxKz3Do40Z8RMCoiFBem6SgOQAmf5Doahaeb1VO7oF3sL5sA3WEdKzIIddvMtQPoJ-kM26akRjSF2wsMbOE-SrlnEmNGY98x-6JaN3HzaID3oGLBV9-gxb3qBA5vWk/s320/Untitled.png
               Kondisi perekonomian di Hungaria dapat dikatakan membaik, terukti dari tingkat inflasi yang menurun. Dalam rentang waktu tahun 1992 sampai dengan 2013, tingkat inflasi harian di Hungaria yang terendah adalah 1,3 persen. Sedangkan tingkat inflasi tertinggi dalam rentang waktu tersebut adalah 3,1 persen.  
               Berikut ini adalah pergerakan laju inflasi di Hungaria pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJbejUAGnnfO2j2h3HWHNamCJF6FZUHWT8OpsAIOjFBr41FfuNcIZRLaMsarLFGPj_zQYn_39jmoKlAime-Iu8kLHYh5VLBH-KdZGtao4jAqOQfhss6v4B4-eA-ydNHi3bfEpV8JS8Xj8/s1600/nita+gambar.png