Kamis, 13 Desember 2012

Hubungan antara Pertumbuhan Penduduk dengan Lapangan Pekerjaan dan Kemiskinan

Hubungan antara Pertumbuhan dengan Lapangan Pekerjaan
dan Kemiskinan


                    Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebab perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan quot; per waktu unit " untuk pengukuran. "Model Pertumbuhan Penduduk meliputi Model Pertumbuhan Malthusian dan Model Logistik"

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk:
  1. Kematian (Mortalitas): Hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen
  2. Kelahiran (Natalitas)  : Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk
  3. Migrasi (Mobilitas)    : Perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain
                    Pertumbuhan penduduk disuatu Negara sangat dipengaruhi oleh 3 hal yaitu Kelahiran (fertilitas), Kematian (mortalitas) dan Perpindahan penduduk (migrasi). Pada kesempatan kali ini kita akan mengkaji tentang ketiganya.

                    Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi ke tempat lain dengan alasan mencari kerja.

Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk Lainnya:
  • Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang
  • semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan, industri, peternakan, dll
  • Angka pengangguran meningkat
  • Angka kesehatan masyarakat menurun
  • Angka kemiskinan meningkat
  • Pembangunan daerah semakin dituntut banyak
  • Ketersediaan pangan sulit
  • Pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit
  • Angka kecukupan gizi memburukMuncul wanah penyakit baru
Untuk melaksanakan arah kebijakan tersebut upaya penanggulangan kemiskinan difokuskan pada lima hal yaitu:
  1. Peningkatan dan penyempurnaan kualitas kebijakan perlindungan sosial berbasis keluarga
  2. Penyempurnaan dan peningkatan efektifitas pelaksanaan PNPM Mandiri
  3. Peningkatan akses usaha mikro dan kecil pada sumberdaya produktif.
  4. peningkatan dan perluasan program-program pro rakyat  
  5. Peningaktan sinkronisasi dan efektivitas koordinasi penanggulangan kemiskinan serta harmonisasi antar pelaku.
                    Penanggulangan kemiskinan sampai dengan tahun 2010 tingkat kemiskinan nasional telah dapat diturunkan menjadi 13,33% dari 14,15% pada tahun 2009. Pada tahun 2011 diharapkan tingkat kemiskinan ini akan dapat diturunkan kembali menjadi 11,5-12,5%.

131190711128011531

                    Keberhasilan dalam menurunkan tingkat kemiskinan di samping diperoleh melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan melalui 3 (tiga) klaster program penanggulangan kemiskinan.
Program Klaster I ditujukan untuk mengurangi beban pemenuhan kebutuhan dasar dan untuk memenuhi kebutuhan dasar anggota rumah tangga miskin melalui peningkatan akses pada pelayanan dasar. Hasil yang diperoleh pada tahun 2010:
(1) realisasi penyaluran subsidi Raskin sebesar 2,9 juta ton bagi 17,5 juta rumah tangga sasaran penerima raskin, dan adanya penyaluran Raskin ke-13 untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin akibat kenaikan harga-harga pangan, termasuk beras;
(2) pemberian pelayanan Jamkesmas bagi 76,4 juta orang; serta
(3) penyediaan beasiswa yang direncanakan untuk 4,7 juta siswa.

 Kondisi dan Masalah Ketenagakerjaan:
  1. Peraturan per-undang2an ketenagakerjaan belum dilaksanakan secara optimal
  2. Pengaruh Globalisasi bagi TK Indonesia
  3. Belum optimalnya pelaksanaan Hubungan Industrial
  4. Masih tingginya tingkat Kecelakaan Kerja dan Penyakit akibat Kerja
  5. Kurangnya pengakuan kompetensi tenaga kerja
  6. Belum optimalnya Jaminan Sosial TK
  7. Sistem Pengupahan belum mengacu kepada Produktivitas TK.

Masalah Pengangguran dan Kemiskinan

Pengangguran dan kemiskinan merupakan momok di banyak negara, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat (AS) sekalipun. Ternyata tercatat 15 juta tenaga kerja atau sekitar 8 persen lebih menganggur. Apalagi, di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Pemerintah sendiri selama ini selalu memfokuskan program pembangunannya pada penanganan kedua masalah ini. Hasilnya memang belum sepenuhnya memuaskan berbagai pihak meski indikator-indikator sosial yang ada telah menunjukkan perbaikan dalam pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Indonesia pada Juni 2010 sebesar 234,2 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,33 persen per tahun. Dari jumlah itu, jumlah angkatan kerja kini mencapai 116 juta orang. Sebanyak 107,41 juta orang adalah penduduk yang bekerja. Sedangkan jumlah penganggur sebanyak 8,59 juta orang atau penganggur terbuka sebesar 7,41 persen. Memang itu mengalami penurunan apabila dibanding 2009 yang sebesar 8,14 persen. Penduduk miskin tahun 2010 berjumlah 31,02 juta orang atau sebesar 13,33 persen, mengalami penurunan 1,51 juta jiwa dibandingkan dengan tahun 2009 (sebanyak 32,53 juta) atau 14,15 persen.

Banyak kalangan menginginkan percepatan dan keseriusan penanganan masalah pengangguran dan kemiskinan ini. Sebab, pada hakikatnya, hasil-hasil pembangunan diperuntukkan bagi manusia itu sendiri, termasuk rakyat miskin dan para penganggur. Tidak ada seorang pun menginginkan menjadi miskin atau menganggur. Logikanya, apabila kemiskinan dan pengangguran akan dikurangi dengan drastis, tentu anggaran untuk itu pun mesti ditambah-hubungan yang berbanding terbalik.

Oleh karena itu, jika perlu, pemerintah dapat memplot anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) khusus untuk pengentasan kemiskinan dan pengangguran, sebagaimana pemerintah memplot 20 persen APBN-nya untuk sektor pendidikan. Di sisi lain, pemerintah dapat juga meningkatkan stimulus fiskalnya khusus untuk mengurangi atau mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.

Memang, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014, tersurat pemerintah akan terus melanjutkan tiga strategi pembangunan ekonomi, yaitu pro growth, pro job dan pro poor. Termasuk di dalamnya mewujudkan pertumbuhan disertai pemerataan (growth with equity). Ketiga strategi itu diharapkan sebagai pendorong percepatan laju pertumbuhan ekonomi yang dapat memberikan lebih banyak kesempatan kerja. Dengan demikian, makin banyak keluarga Indonesia dapat menikmati hasil-hasil pembangunan dan dapat keluar dari kemiskinan.

Prioritas pembangunan nasional yang dijabarkan dalam RPJM 2010-2014 terdapat 11 butir, antara lain penanggulangan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan rakyat. Yang disebut terakhir menuntut tidak hanya pertumbuhan ekonomi tinggi, namun juga pertumbuhan ekonomi berkualitas (inklusif) dan berkeadilan. Tantangan utama pembangunan ke depan tentu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.

Bagaimanapun, pembangunan ekonomi yang pro growth, pro job, dan pro poor perlu terus dilaksanakan. Cara yang ditempuh adalah dengan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat, serta meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, dan juga lembaga keuangan. Komitmen ini hendaknya tidak sebatas rencana dan wacana, namun benar-benar harus dapat direalisasikan dan diimplementasikan.

Sebenarnya, kondisi perekonomian dunia yang terus membaik sebagai akibat krisis finansial global mempunyai pengaruh terhadap kinerja perekonomian domestik. Ini terindikasi dari meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi. Dengan dukungan kebijakan pemerintah yang ekspansif, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi seharusnya dapat memperluas terciptanya lapangan kerja baru.

Sejak 2005, rata-rata setiap satu persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap tenaga kerja baru sekitar 400.000 orang. Penyerapan tenaga kerja ini diperkirakan makin meningkat sejalan dengan program dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan investasi melalui perbaikan infrastruktur dan berbagai kebijakan lainnya.

Implementasi program-program ini terus dilakukan untuk memberikan akses yang lebih luas kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, agar dapat menikmati hasil-hasil pembangunan. Dilanjutkannya berbagai langkah antara lain melalui pemberian subsidi, bantuan sosial, program keluarga harapan (PKH), PNPM Mandiri, dan dana penjaminan kredit/pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan koperasi melalui program kredit usaha rakyat (KUR). Program ini, apabila dilaksanakan dengan benar dan tepat sasaran, dapat membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang tidak atau belum mampu dipenuhi dari kemampuan mereka sendiri.

Jika target pertumbuhan ekonomi berkisar 5,3 persen tahun 2010, diperkirakan pertumbuhan lapangan kerja baru akan tercapai lebih dari 2 persen. Sementara itu, jumlah penduduk yang masuk angkatan kerja setiap tahun diperkirakan juga meningkat rata-rata sebesar 1,76 persen. Tentu saja peningkatan lapangan kerja baru yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan angkatan kerja akan berdampak pada makin menurunnya tingkat pengangguran.

Selama ini tingkat pengangguran menurun karena didukung makin tingginya angkatan kerja yang bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI). Pada awal tahun 2010 tingkat pengangguran terbuka diperkirakan berada pada kisaran 7,41 persen.

Demikian pula tingkat kemiskinan tahun 2010, diharapkan terus mengalami penurunan. Tercatat jumlah penduduk miskin awal 2010 sebesar 31,02 juta orang atau sebesar 13,33 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Di antaranya di daerah pedesaan, penduduk miskin berkurang 0,69 juta orang, dari 20,62 juta menjadi 19,93 juta. Sedangkan di daerah perkotaan berkurang 0,81 juta orang dari 11,91 juta menjadi 11,10 juta orang.

Berbagai program dan upaya harus terus dilaksanakan pemerintah, seperti perluasan kesempatan kerja, pemberian subsidi, bantuan sosial dan lain-lain. Ini penting untuk menurunkan tingkat kemiskinan tahun 2010 yang berada pada kisaran 12-13,5 persen. Begitu juga untuk menciptakan pembangunan ekonomi berkualitas dan berkeadilan, berbagai langkah perlu dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Tentu untuk merealisasikannya diperlukan penyempurnaan peraturan mengenai ketenagakerjaan, pelaksanaan negosiasi tripartit, serta penyusunan standar kompetensi, penempatan, perlindungan, dan pembiayaan tenaga kerja ke luar negeri.

 


 SUMBER:

www.slideshare.net/sindu_57/pertumbuhan-penduduk
blog.suhermanto.com/.../faktor-faktor-pertumbuhan-penduduk.html
princessglad.blogspot.com/.../dampak-pertumbuhan-penduduk-di.html
birokrasi.kompasiana.com/.../penanggulangan-kemiskinan-sebagai-prioritas-pembangunan-rencana-kerja-pemerintah-2012-382331.html 
www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---.../wcms_149974.pdf
www.fiskal.depkeu.go.id/.../edef-konten-view-mobile.asp


VANIA AGATHA
27212546
1EB18












Selasa, 11 Desember 2012

Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis



      Tanggung jawab social (social responsibility)  berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya. Kelompok dan individu itu seringkali disebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi (organizational stakeholders). 


 Benturan dengan Kepentingan Masyarakat
         Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi.

  •  Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial 
         Untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. 
Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Kendala yang akan sering dihadapi adalah adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan.
2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.



Dorongan Tanggung Jawab Sosial       
                
     Berikut ini adalah klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis :
1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.  
      Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar.

Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan :   
     Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut : 
a. Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat danproduktivitas kerja.
b. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif.
c. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
d. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya dirikaryawan.
e. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagiperkembangan selanjutnya dari perusahaan.

2. Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan.
Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.

3. Penghematan Energi.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.

4. Partisipasi embangunan Bangsa.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.

5. Gerakan Konsumerisme.
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
a. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
 
konsumen atas praktek bisnisnya.
b. Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta
  tidak menyesatkan masyarakat.
c. Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
d. Pelayanan purna jual yang lebih baik.
e. Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan
   
konsumen daripada promosi semata.


Etika Bisnis 
  Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri.
  • Hubungan Antara Bisnis dengan Langganan/Konsumen. Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut adalah beberapa contohnya :
    a. Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga terhadap  produk.
    b. Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi di dalamnya sehingga diperlukan penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tersebut.
    c. Promosi terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama.
    d. Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jual.



  • Hubungan Antara Bisnis dengan Karyawan
    Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.


  • Hubungan Antar Bisnis
    Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.


  • Hubungan Antara Bisnis dengan Investor
    Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini. sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.


  • Hubungan Antara Bisnis dengan Lembaga-lembaga Keuangan
    Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan Laporan Keuangan.


 Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
     Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik dalam masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di indonesia adalah sebagai berikut :
  • Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
    Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah seperti cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.


  • Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
    Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.


  • Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
    Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung maupun yang lainnya.
  • Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
    Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
  • Sistem Bapak Angkat dan Anak Angkat
    Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.


Tanggung Jawab Sosial (social responsibility)
   Etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja atau suatu usaha bisnis untuk menyeimbangi komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya.
Contoh : Bertanggung jawab terhadap investor, untuk memaksimalkan profit, karyawan, konsumen dan bisnis lain.
a.      Model tanggung jawab terhadap pihak pemercaya
b.      Evolusi tanggung jawab sosial
c.       Kesadaran sosial masa kini

Etika dalam Lingkungan Kerja
a.      Menilai perilaku etis
b.      Praktek-praktek perusahaan dan etika bisnis

Area Tanggung-jawab Sosial

a.       Tanggung jawab terhadap lingkungan
b.       Tanggung jawab terhadap konsumen
c.       Tanggung jawab terhdap karyawan



Sumber-sumber :
http://arul06agustus1990.blogspot.com/2010/01/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html



Nama Kelompok :
Dita Eka Octalina               (22212221)
Etika Septiawati                 (22212569)
Siti Rosyidah                     (tidak kerja)
Vania Agatha                      (27212546)

Kelas : 1EB18



Rabu, 17 Oktober 2012

PENGANTAR BISNIS



RUANG LINGKUP BISNIS

Pengertian Bisnis &  Jenisnya
1.      Pengertian Bisnis
            Dibawah ini adalah beberapa pengertian Bisnis :
                                                       a.            Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari    
                             b.      Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, menurut Griffin & Ebert.
Dari beberapa pengertian bisnis di atas dapat disimpulkan bahwa bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
2.      Jenis-jenis Bisnis
Berdasarkan Kegiatannya bisnis di bagi menjadi 3, yaitu :
                                                       a.            Production (produksi) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengolah suatu bahan atau sumber-sumber yang ada agar tercipta suatu produk yang mempuyai nilai guna yang lebih tinggi (menaikan faedahnya)

                                                       b.            Consumtion (konsumen) adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.


Tujuan Kebijakan Bisnis
Tujuan kebijakan bisnis ada 4, yaitu :
1.      Melindugi usaha kecil dan menengah
Kebijakan bisnis di buat untuk melindungi usaha kecil dan menengah, karena mayoritas bisnis di Negara Kita ini di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke atas. Kebijakan ini berguna untuk mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak mempunyai lahan atau wilayah berusaha. Padahal justru usaha kecil ini yang perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi lebih besar dan mempunyai daya saing.
2.      Melindungi lingkungan hidup sekitarnya
Melakukan bisnis atau usaha di Negara Kita ini memilik aturan, dan itu diharuskan. Aturan tersebut antara lain adalah tujuannya untuk tidak merusak atau memberi dampak negatif kepada lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha tersebut. Tidak dibanarkan jika membuang limbah ke tempat yang di manfaatkan oleh penduduk sekitar, seperti sungai. Dengan adanya kebijakan ini, maka para pebisnis juga akan meminimalisaiskan dampak negatif yang nantinya akan berimbas kepada penduduk dan lingkungan hidup sekitarnya.
3.      Melindungi konsumen
Bisnis yang baik adalah usaha bisnis yang mementingkan pelayanan kepada konsumen. Konsumen adalah raja yang perlu dilindungi. Konsumen jangan sampai dirugikan atau dikecewakan oleh karena mengkonsumsi barang atau jasa yang diproduksi dari para pebisnis tersebut. Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang terbaik dan pelayanannyapun harus prima. Jikakonsumen merasa dilindungi dan mendapatkan yang terbaik dari para pebisnis tersebut, konsumen tidak segan-segan bekerja sama kembali.
4.      Pendapatan Pemerintah
Banyaknya bisnis yang beroperasi di Negara Kita ini tentunya juga memberikan keuntungan bagi Negara Kita juga. Bisnis yang beroperasi memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. Inilah yang sering Kita sebut dengan devisa. Semakin banyak untung/laba yang diperoleh suatu usaha bisnis, semakin besar pula Ia harus membayar pajak Negara demikian sebaliknya. Devisa yang diperoleh tersebut digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakuka pembangunan di tiap-tiap wilayah di Negara Kita ini. Namun, sering teerjadi penyelewengan terhadap uang yang seharusnya menjadi hak rakyat ini (korupsi)
Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar
1.      Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
2.      Sistem Pasar

Kesempatan Bisnis atau Usaha
Dalam barusaha Kita dapat menggunakan beberapa cara tetapi tidak ada jaminan usaha Kita akan berhasil. Tetapi dalam melakukan suatu usaha Kita harus berani mengambil resiko. Beberapa cara itu adalah :
1.       Penuhi Kebutuhan Konsumen
Ini  merupakan  cara  buka  usaha yang paling umum. Jika di kantor Anda membutuhkan  layanan  katering,  buka  usaha  katering.  Jika  warga di sekitar rumah membutuhkan jasa binatu, wartel, warnet, rental komputer, kursus, dll, buka usaha sesuai kebutuhan mereka tadi. Kuncinya, kenali kebutuhan konsumen. Lalu penuhi dengan harga, kualitas produk  dan  pelayanan  yang  lebih  baik.  Usaha berdasarkan kebutuhan konsumen yang nyata adalah hal prinsip dari semua jenis usaha.
2.      Jual Keunikan
Jika  Anda  lumayan  kreatif  dan  inovatif, pasti banyak hal baru yang berhasil  Anda kreasikan. Banyak usaha baru dimulai dari penemuan jenis produk,  teknologi,  sistem,  dan  program baru. Jika berhasil mencipta program  komputer baru misalnya, jangan ragu mematenkan dan menjualnya. Penemuan  baru  --apalagi  khas  dan  unik-- sangat berpeluang menembus pasar.
3.      Duplikasi Usaha Lain
Bagi  mereka  yang  merasa  dirinya kurang kreatif dan inovatif, jangan patah arang. Terkadang ide usaha tersebar di mana-mana. Bahkan di depan mata.  Anda  hanya  perlu membaca peluang, mengukur potensi, dan berani mengambil  risiko. Misalnya di depan kampus A usaha fotokopi laris. Apa salahnya  menyainginya  di  tempat  yang sama? Anda cukup "memfotokopi" usaha   itu,  plus  memberi  sedikit  nilai  lebih  (harga,  pelayanan, kecepatan, keramahan). Siaplah bersaing!
4.      Beri Fasilitas Tambahan
Mirip  cara  sebelumnya,  namun  perlu  sedikit  sentuhan  kreatifitas. Misalnya  tetangga Anda membuka penyewaan Play Station. Anda masih bisa menyainginya  dengan tambahan fasilitas atau memperluas penawaran (bar, warnet, wartel, makanan siap saji, dll) di lokasi yang sama. Hampir  setiap  waktu  ada  saja jenis usaha yang lagi ngetren. Sedikit fasilitas tambahan, Anda pun siap bersaing dengan yang lebih dulu ada.
5.      Jual Ketrampilan
Jeli  mengenali bakat orang? Itu pun awal bisnis yang menantang. Banyak orang  berbakat  yang --jika dikembangkan dan diberi tempat bisa dijual lebih  mahal. Tempat-tempat seperti restoran, toko-toko, salon, kursus, servis,  pasar,  mal-mal,  adalah  gudangnya  orang berbakat. Ambil 2-3 pemangkas  rambut  berbakat dari salom-salom kecil. Sewakan tempat yang bagus,  lengkapi dengan alat, beri brand yang khusus, dan suntik dengan sistem  pelayanan  yang  sempurna. Anda pun sudah memiliki sebuah usaha pemangkas rambut yang eksklusif.
6.      Jadi Agen
Mirip  dengan  sebelumnya,  Anda bisa membuka kantor keagenan atau biro yang  menyediakan  jasa  atau layanan spesifik. Misalnya agen modeling, foto model, penyanyi berbakat, head hunter, pengisi acara hiburan, biro jodoh,  baby  sister,  dll.  Untuk usaha ini, Anda perlu pengalaman dan relasi. Tetapi Anda bisa tangani sendiri atau mempekerjakan orang-orang berbakat di dalamnya.
7.    Jual Barang Second
Masih  sedikit  yang  peka dengan usaha ini. Barang second dengan nilai bisa  punya  harga tinggi. Anda bisa memburu barang-barang bermerk asli yang  sudah tidak dipakai lagi. Anda bisa menjualnya di tempat lain dan dengan  harga spesial. Banyak ekspatriat, selebritis, pengusaha, sampai jenderal  yang punya selera berpakaian dan beraksesoris mahal di negeri ini. Anda tidak akan kekurangan barang.
8.      Buka Kantor
Semisal   Anda  berlatar  belakang  profesi  seperti  dokter,  akuntan, pengacara, notaris, desainer, trainer, ataupun konsultan. Jika sekarang masih  jadi  'pekerja'  di perusahaan orang, siap-siaplah merintis buka kantor  sendiri. Kurang modal dan SDM? Ajak kolega atau teman seprofesi untuk  patungan modal. Juallah skill dan pengalaman Anda. Jika reputasi bagus, relasi banyak, jangan kuatir kekurangan klien.
9.      Jalankan DS/MLM
Bisnis  ini  prospektif, walau belum banyak dipilih menjadi alternatif. Direct   Selling   dan  Multi-Level  Marketing  sering  disebut  people franchise.  Modalnya  murah  meriah,  namun  sudah didukung produk yang bagus,  sistem  pemasaran,  pelatihan,  dan  jenjang  karier.  Sebagian perusahaan  memberi  kesempatan  member  mendirikan  perseroan  sendiri  (authorized  distributor)  atau  stockist.  Namun  waspadalah!  Hindari bisnis skema piramid atau money game yang berkedok MLM.
10.   Beli Waralaba
Yang  modalnya  lumayan  besar,  tapi tak mau repot pikirkan usaha yang sama sekali baru, beli waralaba (franchise) bisa jadi pilihan. Waralaba merupakan  jenis  usaha  yang  relatif  terstandarisasi. Butuh kejelian membaca  waralaba  mana  yang  bagus. Berikut kemampuan membaca potensi pasarnya. Kini makin banyak pilihan waralaba, yang butuh modal besar atau sedang-sedang saja.
11.   Beli Usaha Prospektif
Ada  pula  usaha  tertentu  punya  keunikan  dan  SDM bagus. Prospek ke depannya pun cerah. Sayang untuk berkembang untuk lebih jauh, usaha itu tidak  punya  modal  lebih.  Jika  modal  Anda cukup besar, dan menurut kalkulasi  usaha  itu  bisa  dikembangkan  lebih  pesat lagi, Anda bisa membelinya.  Cara  ini  relatif  lebih  mahal,  tetapi  lumayan disukai investor tulen.
          12.    Beli Usaha Sekarat
Banyak usaha sekarat, bukan karena tidak ada prospek. Namun semata-mata karena  manajemennya  ambaradul. Jika Anda cukup jeli memetakan prospek ke  depannya  dan  cukup pengalaman merekayasa ulang usaha, maka inilah peluang  menarik. Usaha seperti ini bisa Anda beli dengan harga relatif murah.   Kadang  malah  seperti  harga  'grosir'.  Namun  ingat,  biaya pemolesannya harus Anda kontrol.
          13.    Buka Lokasi
Beberapa  usaha  cepat sekali berkembang karena faktor lokasi. Semisal, ada pembangunan perumahan mewah di daerah pinggiran. Jika perumahan itu laku,  umumnya  perekonomian  di  situ akan cepat berkembang. Fasilitas pendukung  akan  makin  banyak  dibutuhkan.  Nah, layani warga setempat dengan  produk  atau  jasa  yang  sangat  mereka butuhkan. Jangan lupa, pilihlah lokasi yang paling strategis di sana.
14.  Usaha Bersama
Kadang  usaha  tertentu  bisa  lebih  bagus jika didirikan dan dikelola bersama-sama.  Semisal  Anda  kuper,  tapi  jago  masak  masakan asing. Sementara teman dekat Anda jago melobi dan punya relasi luas. Bisa saja Anda  bersama-sama  buka  usaha  restoran. Kelebihan masing-masing bisa saling  memperkuat  usaha  baru,  sekaligus memperbesar basis modalnya.

Unsur-unsur Penting dalam Aktivitas Ekonomi
Aktifitas ekonomi memerlukan 3 unsur yaitu:
1.      Keinginan manusia
2.      Faktor-faktor produksi
3.      Cara-cara berproduksi( Techniques of production)

Hakikat Bisnis
Hakikat Bisnis adalah Kebutuhan Manusia yang berupa barang dan jasa yang harus terpenuhi kebutuhannya dengan usaha mendapatkan alat pembayarannya yaitu uang atau tukar-menukar barang (barter) yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak.

Mengapa Belajar Bisnis
Mengapa belajar bisnis ? Menurut Saya dengan belajar bisnis Saya dapat tahu cara-cara berbisnis yang baik. Tetapi jangan hanya belajar Kita harus melakukan praktek, dengan praktek Kita bisa tahu tentang yang tidak ada pada saat belajar.








PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN
PERUSAHAAN

Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasi dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan
Pemilihan Letak perusahaan sangat penting karena dapat menimbulkan kerugian yang akan diterima perusahaan. Pertimbangan yang di pakai perusahaan untuk memilih perusahaan dapat didasarkan pada :
1.      Lokasi Perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan lain-lain.
2.      Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah
Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang di cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota pelajar.
3.      Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah
Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi yang telah ditentukan. Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan lain sebagainya.
4.      Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam. Contoh : Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim, dan lain sebagainya



Perusahaan dan Lembaga Sosial

1.      Tujuan Pendirian Perusahaan
Secara Umum tujuan pendirian perusahaan dapat dibedakan menjadi tujuan ekonomis dan tujuan sosial. Tujuan ekonomis berkenan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Dalam hal ini perusahaan berupaya menciptakan laba, menciptakan pelanggan, dan menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan perhatian pada kebutuhan masyarakat dalam hal produk yang diingikan, kualitas, harga, kuantitas, waktu pelayanan, kegunaan produk, dan sebagainya. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan upaya inovatif yang berkesinambungan sehingga perusahaan mampu mencapai competitive advantage dan comparative advantage (berdaya saing tinggi) dalam jangka panjang. Sedangkan untuk tujuan sosial, perusahaan diharapkan untuk memperhatikan keinginan invstor, karyawan, peyedia faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas. Kedua tujuan perusahaan tersebut saling mendukung mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberikan kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.

2.      Perusahaan sebagai Suatu Sistem
Perusahaan sebagai suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu, antara lain keuntungan pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun tanggung jawab sosial dan juga dalam mencapai tujuannya, perusahaan tersebut melibatkan unsur-unsur yang ada di perusahaan itu sendiri, maupun unsur-unsur di luar dunia usahanya.

3.      Sistem Perusahaan
Menurut Brad Sugars, ada empat area kunci yang harus dibuat sistem-nya.yaitu:
                                                             a.      People & Education
                                                            b.      Delivery & Distribution
                                                             c.      Testing & Measuring
                                                            d.      Systems & Technology

4.      Fungsi-fungsi Perusahaan
Dalam mencapai tujuan di kenal dua fungsi perusahaan, yaitu fungsi operasi dan fungsi manajemen. Termasuk dalam fungsi operasi :
                                                             a.      Pembelian dan Produsi
                                                            b.      Pemasaran
                                                             c.      Keuangan
                                                            d.      Personalia
                                                             e.      Akuntansi
                                                             f.      Administrasi
                                                            g.      Teknologi Informasi/komputasi
                                                            h.      Transformasi dan komunikasi
                                                              i.      Pelayanan Umum
                                                              j.      Hukum/perundangan-undangan dan Humas
Dari ke sepuluh fungsi operasi tersebut, fungsi pembelian dan produksi, pemasaran, personalia, dan keuangan merupakan fungsi operasi utama perusahaan dan fungsi-fungsi operasi lainnya merupakan fungsi operasi penunjang. Termasuk dalam fungsi manajemen adalah :
                                                             a.      Perencanaan
                                                            b.      Pengorganisasian
                                                             c.      Pengarahan
                                                            d.      Pengendalian

5.      Ciri-ciri Perusahaan
Ciri-ciri perusahaan mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikenali. Pada umumnya ciri-ciri perusahaan berkenaan dengan variabel-variabel berikut :
 a.      Operatif
Dalam hal ini, pada sebuah perusahaan dijumpai adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyediaan, ataupun pendistribusian barang atau jasa.
b.      Koordinatif
Untuk mencapai tujuannya, diperlukan koordinasi agar semua bagian dalam perusahaan dapat bergerak ke arah yang sama dan saling mendukung satu sama lain. Koordinasi ini dilakukan karena lebih dari seorang individu (sekelompok orang) untuk mencapai visi dan misinya.
c.       Reguler
Dalam upaya mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitasnya agar dapa selalu bergerak maju.

Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan

Lingkungan perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu lingkungan khusus dan lingkungan umum.
Lingkungan Khusus perusahaan sangat berhubungan erat dengan keberhasilan memproduksi atau menghasilkan barang yang akan di jual, karena lingkungan khusu tersebut mencakup bagaimana perusahaan mendapatkan bahan mentah untuk kembali mengolahnya dengan tergantung pada tingkat teknologi produksi yang dimiliki perusahaan dan bagaimana menyesuaikannya dengan selera dan kemauan pelanggan atau konsumen sampai peeraturan pemerintah yang mengatur hubungan perdagangan di dunia bisnis.
Kalau perusahaan sudah bisa mengatasi masalah yang menyangkut lingkungan khusus perusahaan maka perusahaan tersebut tidak bisa langsung bebas, karena di luar kontrol perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan umum yang ada di luar kontrol perusahaan, apakah politik perekonomian, kebijaksanaan moneter, kebudayaan, penduduk, pendidikan, sumberdaya alam yang tersedia maupun keadaan perekonomian itu sendiri.
Lingkungan umum maupun lingkungan khusus yang mempengaruhi perusahaan tersebut sebenarnya bisa dijadikan sebagai kesempatan perusahaan untuk mengembangkan perusahaan dan bisa menjadikan tantangan yang ada sebagai semangat dan motiasi untuk meajukan perusahaan.

Pendekatan dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.




Vania Agatha 
1EB18
27212546